Menjadi Muslimah Idaman Sepanjang Zaman



Author: Laila Fariha Zein
Adib Rifqi Setiawan; Adib; Rifqi; Setiawan; AdibRS; Adib RS; ARS; Alobatnic; 26 March 1994; Pelantan; Scholaristi; Santri Scholar; Santri; Scholar; Santri Scholar Society; Godly Nationalism; Itz Spring Voice; Into the Unknown; Blackjack Soldier; Blackjack; Soldier; Im Yoon-ah; 임윤아; Im; 임; Yoon-ah; 윤아; Im Yoona; YoonA; Girls' Generation; 소녀시대; Sonyeo Sidae; SNSD; You Think; Lion Heart; Laila Fariha Zein;

Ilustrasi Menjadi Muslimah Idaman Sepanjang Zaman
(Foto: XEROXXI)

Menjadi muslimah idaman sepanjang zaman? Mengapa tidak! Sudah tidak asing lagi, hal yang paling menarik dan tidak bosan untuk menjadi bahan perbincangan nyata maupun implisit sepanjang zaman adalah wanita. Al-Qur’an juga banyak membahas tentang kehidupan wanita. Bahkan, Allah mengabadikan sebuah surat secara khusus tentang wanita yang dapat dijadikan sebagai tuntunan dalam memperlakukan wanita.

Wanita diciptakan oleh Allah identik dengan keindahan dan kecantikan. Kecantikan tersebut dibagi menjadi dua bagian, yakni kecantikan lahir dan kecantikan bathin. Kecantikan lahir biasanya disebut kecantikan yang tampak pada diri seorang perempuan meliputi fisik yang indah dipandang, suara yang merdu serta kelebihan-kelebihan yang tampak pada diri seseorang. Sedangkan kecantikan bathin biasa disebut kecantikan yang terpancar dari dalam jiwa wanita meliputi akhlak dan perilaku yang mulia, sikap lembut dan tutur kata yang sopan.

Fitrah wanita memang cantik, sehingga untuk mengurangi fitnah karena fitrahnya selayaknya mengenakan hijab dan berperilaku pantas (akhlak al-karimah).

Segala sesuatu di bumi ini diciptakan berpasangan, begitu pula dengan wanita, ada segolongan dari mereka yang menjadi wanita idaman, ada juga yang termasuk ke dalam wanita yang tidak diidamkan oleh pria. Wanita bisa disebut sebagai pusat kehidupan di dunia ini, karena amanah agung dan mulia yang dititipkan kepadanya, yakni melahirkan generasi penerus adalah salahsatu kebesaran Allah.

Dengan demikian, sudah sepantasnya kita sebagai wanita memiliki kesadaran penuh akan hal tersebut. Mengingat status kita sebagai umat Islam juga harus senantiasa menjadi teladan yang baik bagi orang lain, baik dalam bersikap, bertutur kata dan menentukan pola pikir. Kita tidak akan selamanya hidup individual, suatu saat kita akan berperan sebagai seorang istri dan ibu dari putra-putri kita.

Jauh sebelum adanya emansipasi wanita, seringkali orang mengatakan bahwa tugas seorang perempuan hanya terpaku pada tiga tempat, yakni dapur, tempat tidur dan sumur sehingga alasan-alasan ini yang menyebabkan timbulnya emansipasi wanita. Mengingat pentingnya peran seorang perempuan dalam kehidupan, karena perempuan tersebut tidak hanya menjadi individu mandiri saja, melainkan akan menjadi seorang istri dan ibu bagi putra-putrinya kelak.

Seiring berkembangnya pemikiran dan peradaban, sudut pandang manusia terhadap wanita juga mengalami perubahan. Manusia tidak lagi memandang kaum hawa dari satu sisi saja, tetapi memandang dari berbagai sisi yang utuh, misalnya memandang dari sisi kecerdasan, kecantikan, akhlak dan semangat spiritual atau keagamaan mereka.

Dewasa ini, memang banyak sekali anggapan bahwa ruang gerak muslimah itu terbatas. Akan tetapi, sebagai seorang muslimah yang memiliki semangat tinggi, hendaknya kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan memberikan dampak bagi generasi baru yang lahir, jadi sudah sepatutnya kita menjadi panutan yang baik untuk mereka. Kita harus mampu menjadikan iman dan akhlak sebagai fondasi yang kokoh dalam membekali generasi penerus kita kelak.

Berbicara panutan dan idola, kita tahu bahwa setiap orang memiliki idola masing-masing. Ada yang mengidolakan artis, penyanyi, pemain sepak bola, politikus, penulis dan lain sebagainya. Akan tetapi, ada beberapa hal negatif yang sangat fatal jika kita tidak pandai memilah dan memilih sikap.

Salah satu contohnya yaitu ketika ada seorang penggemar yang meng-copy-paste perilaku idolanya yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai moralitas tanpa mengindahkan dampak yang akan diterima, padahal Islam mempunyai banyak figure yang mutlak menjadi teladan seutuhnya bagi kehidupan mereka.

Islam hadir untuk mengasah kembali sifat dan sikap mulia seorang wanita, melalui pengorbanan yang mengagumkan dan ketulusan yang menakjubkan hingga akhirnya mereka mampu memperkenalkan muslimah (khususnya) untuk menjadi contoh dan teladan. Khadijah binti Khuwailid adalah salahsatu contoh terbaik yang mampu berkorban dan membantu dengan tulus Rasulullah SAW hingga akhir hayat.

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam banyak memberikan gambaran tentang siapa sosok yang harus menjadi idola sejati. Salah satu figure idola muslimah yang patut diteladani adalah Aisha yang tidak lain merupakan istri dari Rasulullah. Sosok yang cerdas, shalihah, tekun dan simpatik tersebut juga dikenal dengan julukan Khumairah.

Julukan Khumairah menandakan bahwa sosok muslimah itu harus selalu terlihat cantik. Cantik di sini tidak hanya mengacu pada fisik saja, melainkan cantik secara dhahiriah juga sangat diutamakan. Tidak sedikit dari kalangan sahabat yang memuji dan mengagumi pribadi Aisha. Bahkan Ali yang notabene sebagai menantu Rasulullah dan rival berat Aisha mengakui bahwa perempuan tersebut merupakan pakar ilmu hadits dan hukum.

Menjadi muslimah yang ideal adalah dambaan setiap perempuan muslim, tapi tidak semua muslimah bisa mendapatkan predikat tersebut, karena tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dilakukan dalam proses pencapaiannya. Tidak dipungkiri bahwa menjadi seorang muslimah idaman memerlukan upaya-upaya khusus, salah satunya adalah menjaga ke-istiqamah­-an dalam hidup.

Dalam prosesnya, memang tidak selalu berjalan mulus, karena tidak sedikit kita temukan masalah-masalah seputar muslimah di dunia. Ironisnya, permasalahan tersebut masih dipandang sebelah mata. Orang-orang menganggap bahwa masalah ini hanya milik para perempuan muslim saja, bukan untuk umum. Padahal  permasalahan-permasalah yang datang bersifat krusial dan terkadang sulit menemukan titik temu, sebab kasus-kasus yang ada merupakan masalah lama yang terjadi berulang-ulang. Butuh kerjasama yang baik untuk menyelesaikannya.

Muslimah idaman akan selalu memperhatikan posisinya dalam menjalankan amanah sesuai dengan peran dan fungsinya. Misalnya, ketika ia sedang berperan sebagai seorang istri, maka ia harus mampu memuliakan dan menghargai suaminya, karena hakikatnya ia telah diciptakan dari tulang rusuk pria dan hidup di bawah naungan kepemimpinan pria. Memelihara sifat-sifat baik seperti lemah lembut, sabar, teguh pada janji, rajin, rapi dan penuh perhatian dalam kehidupan sehari-hari adalah kebiasaan positif yang harus di-istiqamah-kan, karena dengan sifat-sifat ini wanita bisa menjelma menjadi ratu di singgasana hati suaminya kelak.

Tegar dalam menghadapi cobaan hidup dan menunjukkan semangat yang tinggi juga merupakan kriteria muslimah idaman. Mereka selalu memiliki semangat untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Muslimah idaman selalu memiliki banyak harapan dan impian yang ingin diwujudkan, karena bagi mereka setiap langkah ke depan adalah hal baru yang akan memberikan manfaat, baik pribadi maupun untuk kepentingan umat.

Sudah seyogianya kita andil dalam memikirkan masalah-masalah umat dan membantu memberikan solusi untuk mereka, karena panduan solusi yang tepat pun sudah jelas ada dalam Al-Qur’an yang tidak lain adalah kitab suci umat Islam itu sendiri. Kita harus bisa bangkit dari keterpurukan agar masa kejayaan umat Islam di masa lalu dapat kita raih kembali. Bukan sebalikya malah kita yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan bahkan sampai pada kerusakan di muka bumi.

Jadi, sudah saatnya kita buktikan pada dunia bahwa menjadi muslimah bukan berarti mundur dari perjuangan menebar manfaat dan kebaikan kepada sesama. Tantangan yang datang kita anggap sebagai musim dingin yang dapat kita lewati dengan menggunakan jaket hangat, karena tantangan tidak akan hilang dan pergi jika hanya dihindari dengan mengeluh saja, melainkan harus dihadapi dengan bijak agar kita bisa belajar untuk memperbaiki diri.

Tidak hanya keelokan wajah yang dapat disebut sebagai muslimah idaman, tetapi kecantikan hati dan akhlak yang disandangnya lebih mulia dan utama, karena kecantikan tersebut murni datang dari dalam jiwa sehingga mampu menentramkan hati dan menyejukkan mata. So, show up your bright!