Selama ini, saya tak pernah
tahu tentang dunia malam. Selama menjadi mahasiswa Universitas Indonesia,
sampai menjalankan karier sebagai peneliti dan politisi, saya amat sangat
jarang memasuki dunia malam. Paling banter saya hanya bernyanyi di karaoke,
itupun bersama dengan sahabat-sahabat terbaik. Saya juga tak terbiasa dengan
sajian yang diberikan, termasuk minuman keras.
Saya memilih untuk tak
menulis tentang kasus yang membuat nama saya, keluarga saya, klan saya, agama
saya dan segala sesuatu yang terhubung dengan saya menjadi tercoreng. Saya
mohon maaf kepada seluruhnya. Saya mohon ampun kepada Allah SWT atas apa yang
saya perbuat di alam fana ini.
Tetapi, mengingat saya
mengikuti proses yang belum selesai, saya tentu tak bisa berbuat banyak. Saya
hanya perlu menyampaikan, betapa ada sejumlah pihak yang mengalami persoalan
besar, bahkan mungkin lebih besar dari saya, terkait dengan masalah hukum dan
kesehatan yang terjadi dengan diri saya. Untuk itu, saya perlu menyampaikan ini
secara terbuka. Tentu, kalangan yang diluar keluarga besar saya yang sekarang
dalam posisi teramat tertekan.
Siapa mereka? Yakni para
karyawan (penuh dan paroh waktu) dan non karyawan yang mencari nafkah di
Diamond (berlian), sebuah diskotik dan lounge yang jaraknya sekitar 10 menit
perjalanan dari rumah saya.
Mereka adalah orang-orang
yang mencari hidup di belantara Jakarta. Mereka terdiri dari para office boy
and girls, para waiter, para kapten, para security, para juru
parkir, para penjual makanan, para sopir (taksi dan Grab/Uber), para ladies
companion, para mami dan pihak-pihak yang menanggung akibat dari kasus
saya. Saya selama ini berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka, sekalipun
saya tak mengingat nama mereka.
Bagi saya, mereka adalah
orang-orang bersahaja. Mereka bekerja bahkan mungkin melebihi upah yang mereka
terima. Saya melihat mereka selama ini (sebagian) sangat rajin beribadah,
bahkan sama sekali tak pernah meminta uang tips seperserpun dan mungkin juga
mayoritas tak pernah mendapatkan uang tips dari saya. Mereka menjadi pelayan
yang baik dalam kelamnya dunia hiburan siang dan malam di Jakarta.
Saya meminta maaf kepada
mereka, karena atas masalah yang saya hadapi, mereka menjadi tak jelas nasibnya
sebagai pencari nafkah di keluarga masing-masing. Rata-rata mereka hanya
menempuh pendidikan sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas. Mereka
bukanlah orang-orang yang memiliki keahlian khusus, tak menerima juga pelatihan
menyangkut bidang pekerjaan yang mereka terjuni.
Banyak di antara mereka
yang tak bisa bernyanyi atau menari, sebagaimana pertama kali saya mengenal
mereka. Nyanyian yang saya bawakan, seringkali tak dikenal oleh mereka, karena
berasal dari masa lalu dalam tajuk Album Kenangan, baik dalam bahasa Indonesia,
bahasa daerah, hingga bahasa Inggris, bahasa India dan bahasa Jepang yang saya
kuasai.
Dengan sepenuh hati, saya
meminta pihak manajemen yang selama ini meraih keuntungan dari keringat mereka,
agar memperhatikan nasib mereka. Jangan sampai mereka berserakan di tempat yang
lebih nadir lagi, hanya karena pelanggaran hukum yang dikerjakan oleh
segelintir pihak, termasuk saya dan anggota-anggota saya yang kini sedang
menata kehidupan bersama-sama.
Saya meminta agar mereka
menjadi pihak pertama yang penting diperhatikan masa depannya. Sebagian di
antara mereka, saya ketahui sedang menanti putra atau putri mereka keluar dari
dalam rahim mereka sendiri atau dari pasangan mereka masing-masing.
Biarlah, dalam perang yang
tak berkesudahan ini, nama-nama yang gugur adalah sosok-sosok yang layak gugur,
tapi bukan kalangan kawulo dan jelata yang selama inipun berada dalam strata
kehidupan paling bawah dalam sektor-sektor informal pekerjaan di bumi manusia.
Sungguh, saya tak punya
lagi kata-kata yang bisa untuk ditulis dan ditujukan kepada mereka. Tetapi
dengan segenap ketulusan jiwa, saya mengaturkan permohonan kepada pihak yang
memiliki kewenangan dan kedudukan di manajemen ataupun pemerintahan; agar
menempatkan mereka sebagai prioritas pihak yang wajib diselamatkan. Apapun
jalan keluarnya, saya menyerahkan kepada pihak yang terkait.
*)
Catatan ini dikirimkan secara pribadi melalui layan pesan pendek WhatsApp pada Sabtu Wage, 16 September 2017 pukul 11:56 WIB